Home Tips Hiseri Belajar Ikhlas dari Surat Al-Ikhlas

Belajar Ikhlas dari Surat Al-Ikhlas

1
Belajar Ikhlas dari Surat Al-Ikhlas

Etik Fadhilah Ihsanti, M.S.I., M.Pd.
Kepala MIN 2 Kulon Progo

Suyanto.id–Ilmu ikhlas merupakan ilmu tingkat tinggi karena berhubungan dengan kemurnian hati. Kemurnian rasa ikhlas menjadi sebuah rahasia karena hanya kita dan Allah Swt. yang tahu.

Pengertian ikhlas banyak sekali, bergantung dari sisi mana mendefinisikannya. Namun, jika diambil kesimpulan, intinya sama. Ikhlas merupakan sesuatu yang dilakukan dengan tidak mengharapkan pujian, sanjungan, dan tepuk tangan meriah dari orang lain.

Kita harus banyak dan sering belajar tentang keikhlasan agar bisa mengamalkannya. Belajar ikhlas bisa dari mana saja, bisa dari hal yang remeh dan ringan, yang penting adalah pembiasaan untuk mengamalkannya.

Dalam catatan ini saya mengajak belajar ikhlas berdasarkan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang sangat familier bagi orang Islam. Surat ini mempunyai banyak keistimewaan karena memuat tiga unsur kandungan Al-Qur’an, yaitu hukum, janji, dan sifat Allah Swt. Surat ini jika dibaca tiga kali akan mendapat pahala sama seperti mengkhatamkan Al-Qur’an karena surat tersebut setara dengan sepertiganya. Surat ini menjamin salah satu Sahabat Nabi saw. akan masuk surga karena kecintaannya pada surat tersebut sehingga selalu dibaca dalam setiap shalatnya. Surat ini pendek, tetapi mempunyai banyak keistimewaan. Surat tersebut adalah surat Al-Ikhlas atau yang sering disebut Qulhu.

Mengapa kita harus belajar dari surat Al-Ikhlas? Ada sisi menarik berkaitan dengan surat ini. Coba kita amati dan kita bandingkan dengan surat-surat sebelum dan sesudahnya. Dalam surat Al-Lahab terdapat kalimat Abu Lahab yang menjadi pembahasan dalam surat tersebut. Dalam surat Al-Falaq, ada kalimat rabbil falaq yang diambil sebagai nama surat tersebut. Akan tetapi, di dalam surat Al-Ikhlas apakah kita menemukan kata ikhlas di dalamnya? Inilah makna dari ikhlas sesungguhnya, tidak perlu disebut apalagi dipamerkan.

Baca juga:   Emban Cinde Emban Siladan

Perilaku ikhlas seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita bisa mengamalkannya, maka Allah Swt. juga akan mengapresiasinya dengan memberikan keberkahan hidup, bahkan ganjaran pahala. Memang tidak mudah, karena harus keluar dari lubuk hati yang paling dalam, tidak sekadar dari mulut manis (bergincu) yang mengucapkan kata ikhlas. (*)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here