
Dr.rer.nat. Totok E. Suharto
Dosen FMIPA Universitas Bengkulu, Alumni Kimia Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Johannes Gutenberg Uni Mainz Jerman
Suyanto.id–Salah satu anjuran untuk pencegahan Covid-19 adalah mencuci tangan secara rutin. Tidak sekadar mencuci dengan air, tetapi dengan sabun dan air yang mengalir. Mengapa penting menggunakan sabun ketika mencuci tangan? Apakah sabun ampuh untuk melawan virus corona penyebab Covid-19? Tulisan ini menjelaskan secara sederhana interaksi kimia antara sabun dan virus corona.
Semua jenis virus, termasuk virus corona yang kini ditakuti, terdiri atas dua atau tiga bagian, yaitu materi genetik, kapsid (mantel protein), dan selubung eksternal. Materi genetik berupa DNA (deoxyribo nucleic acid) atau RNA (ribo nucleic acid), yaitu makromolekul panjang dengan banyak rangkaian gen. Materi genetik dilapisi dengan mantel protein, yang biasa disebut kapsid, untuk melindungi gen. Model mikrostruktur kapsid ini digambarkan seperti ujung panah atau tombak yang runcing tajam. Di bagian terluar virus diselubungi oleh semacam amplop berupa senyawa lipid (lemak) yang menutupi lapisan protein. Lemak ini dapat dihancurkan oleh sabun.
Gambar yang dipopulerkan oleh Wahyu Liz A. (2020) berikut menunjukkan model reaksi kimia yang diduga dapat terjadi antara selubung lemak virus dan sabun (soap), yang mengakibatkan kerusakan virus.




Struktur kimia sabun dapat digambarkan seperti kecebong yang terdiri atas bagian ekor berupa rantai hidrokarbon panjang dan bagian kepala berupa gugus fungsi karboksilat yang mengikat logam natrium (Na). Bagian ekor sabun bersifat hidrofobik (benci air) tapi cinta lemak (liofilik).
Dalam kimia rupanya juga berlaku hukum like and dislike atau cinta dan benci sesuai sifat dasar bahan kimia. Pada waktu kita mencuci tangan atau mandi dengan sabun, terjadilah gejolak cinta dan benci kimiawi antara sabun dan virus yang mungkin menempel di kulit kita. Bagian ekor sabun yang cinta lemak menyerang bagian selubung luar virus yang juga lemak. Tegangan permukaan selubung luar virus – lemak dan protein – turun drastis, menyebabkan kestabilan virus terganggu, bahkan terkoyak rusak. Remukan virus terkepung oleh sekumpulan gugus cinta lemak dan cinta air dari sabun, membentuk semacam gelembung yang disebut misel. Bagian luar misel dikelilingi kepala sabun yang cinta air, sehingga mudah hanyut terbawa air yang mengalir. Virus corona ambyar bersama cinta dan bencinya dalam sabun terguyur air mengalir.
Jadi, mencuci tangan dan mandi dengan sabun, meski tampak sederhana, ternyata mampu menghancurkan virus dan tentu mencegah pengembangannya. Akan tetapi, jangan sampai timbul ide sabun untuk obat untuk Covid-19. Gangguan pernapasan akut (pneumonia) terjadi karena virus corona sudah masuk ke dalam tenggorokan dan menyerang paru. Tidak mungkin kita menyabun tenggorokan dan paru, bukan? Semoga wabah virus corona segera berakhir. (*)