Oleh Gus Nas Jogja
Saat tatap muka tak lagi sempurna
Dan ruang-ruang kelas hanya menyisakan debu semata
Ibuku adalah guru sejatiku
Kepada siapa anak-anak bangsa ini mencari ilmu
Saat sekolah menutup pintu karena wabah sedang jumawa
Ketika jarak dijaga agar pandemi tak menaburkan duri
Bukankah rumah adalah awal dan akhir tempat kita belajar
Pada ilmu dan buku-buku
Kita mendaki puncak tertinggi
Bumi dan alam semesta mengajarkan segalanya
Pada kamus dan rumus-rumus
Kita jelajahi rimba kata-kata dan hutan angka
Sebab tebing filsafat dan gunung makrifat wajib dipanjat
Ibulah asal-muasal aku mengenal aksara
Ibulah perpustakaan yang di hatinya bertumpuk kitab-kitab kebijaksanaan sejak di zaman purba
Berguru keteladanan hanya pada Ibu
Sebab dalam jiwanya terbentang luas cakrawala
Pada tutur kata dan gerak jiwanya bersemayam ketulusan cinta
Ibuku adalah guruku
Ibumu adalah gurumu
Disanalah tali plasenta merajut dan merangkai kasih-mesranya
Kepadamu Ibu kutanam benih rindu
Kasih dan ilmu yang tumbuh tanpa benalu
Cinta dan kemesraan yang memekar di putik kalbu
25 November 2020
Selamat Hari Guru