Home Buku Ilmu Pendidikan di Antara Kampus dan Kampung

Ilmu Pendidikan di Antara Kampus dan Kampung

1

Prof. Dr. Yoyon Suryono
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Suyanto.id–Ilmu, tentu ilmu pendidikan atau ilmu-ilmu pendidikan, lekat dengan kampus karena pekerjaan orang kampus (baca: dosen) itu mengajar, memelihara, mengembang, mengamal, dan mendarma, boleh juga menderma ilmu yang dimiliki oleh orang-orang kampus itu untuk maslahat hidup manusia, masyarakat, dan alam raya, kata para pengajar filsafat ilmu beraliran pragmatisme, sedikit sentuhan humanisme, dan kritisisme, tapi bukan terorisme. “Maslahat” ini memiliki nilai guna, nilai praktis, nilai manfaat yang dapat diterap dalam kehidupan manusia, masyarakat, dana lam raya untuk menyejahtera, memulia, dan memudah hidup manusia itu sendiri dan ekosistem yang meliputinya. Abaikan bila ada yang mendangkal ilmu, menjual eceran ilmu dalam paket-paket ketengan terobsesi resep-resep masakan siap-saji. Ini fenomena strategi “menjual” ilmu yang tersertifikat halal, tidak terkait dengan swa-plagiasi, hanya fenomena oknum meraup rezeki, bukan fenomena institusi.

Ilmu, ilmu pendidikan, dan ilmu-ilmu pendidikan harus berada di antara kampus dan kampung. Tidak melulu ada di kampus melupakan kampung. Pekerja ilmu (agak kesulitan untuk menyebut ilmuwan dalam praktek, meski dosen itu ilmuwan di sisi yang satu) yang ada di kampus harus “memboyong” ilmunya ke kampung. Tidak sekedar boyongan sebenarnya, tapi ilmu yang dikuasai dosen bersertifikat profesi itu digunakan untuk melatih, membimbing, mendidik, mencerdas, memakmur, menyejahtera dan lain-lain ikhtiar yang menciri pamor kampus yang memiliki berbagai paradigma, pendekatan, strategi, kiat, siasat, taktik, kalau perlu “trik” yang berlatar ilmu agar pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat itu menyebar dan meluas tidak sebatas untuk mahasiswa di dalam kampus yang berbayar kalau darma pendidikan, tidak sebatas menyerap dana kalau darma penelitian, dan tidak sekedar terindeks kalau hasil penelitian menjurnal, dan tidak sebatas mencari point dan coin, maaf, kalau untuk darma pengabdian kepada masyarakat. (*)

Previous article Zikir Embun
Next article Lumpur
Prof. Dr. Yoyon Suryono, M.S. adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

1 COMMENT

  1. Sampai kapan “Dari Kampus ke Kampung””berlaku di PT Indonesia?.Di negara maju misalnya Amerika Serikat, tridharma.perguruN tinggi sudah lama sekali diganti dg dwidharma PT (pendidikan dan oenelitian) seiriing dg kemajuan masyarakat sehingga tidal fiperlukan lagi pengabduan kepada masyakat oleh PT.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here