Oleh Gus Nas Jogja
Lebam siapa yang pagi ini kutemukan dalam puisi
Semburat langit mengucap gerimis
Kota yang telah kehabisan kata
Keluh dan kesah memerih dalam kisah sejarah
Kemana merpati putih yang kurindukan itu hinggap?
Dimana langit biru yang menjadi atap bagi keteduhan hati itu sembunyi?
Jakarta kian lapuk di pelupuk mataku
Taman-taman keindahan telah rindang dengan benalu
Dimanakah harum cinta akan menghembuskan nafasnya?
Antara Istiqlal dan Katedral kuziarahi masa lalu
Kusaksikan jiwa-jiwa hampa berebut kuasa
Merayakan arang dan abu tanpa api di akal budi
19 Desember 2020