Oleh Gus Nas Jogja
Kemerdekaan yang telah tiba di pelupuk mata
Bukanlah karpet merah yang dihamparkan bangsa Eropa
Bangsa ini bukanlah kaleng karatan
Bukan pula kardus rongsok
Tapi jiwa yang ditempa oleh duka-lara
Janji Proklamasi telah melangitkan takbir ke cakrawala
Saat bambu runcing bersumpah pada penjajah
Bahwa Tanah Air Indonesia tak sudi dijadikan alas kaki
Dalam labirin kebodohan
Ketika kaum pribumi diinjak hingga di ubun-ubun harga diri
Manakala kedaulatan dilecehkan
Dan akal-sehat dikubur hidup-hidup
Maka Janji Proklamasi berdegub di malam sunyi
Kini carilah makna kemerdekaan hingga di pelosok hatimu
Di gubug-gubug reyot bantaran sungai
Di kedalaman hati para petani dan nelayan
Yang kian dimiskinkan oleh kebijakan
Hari ini tanggal 17 Agustus
Betapa jauh kita susuri jalanan kudus
Negeri gemah-ripah yang dijauhkan dari nista dan amarah
Bangsa bermarwah yang menunaikan segala amanah
Dengan mengucap segala senyap
Sudah saatnya bangsa ini kembali menyalakan api
Membakar dogma-dogma kolonialisme
Bangsa inlander yang pasrah
Dan tak berdaya di injak laras sepatu Kompeni
Janji Proklamasi harus dinyalakan
Kemerdekaan adalah amanah dan marwah peradaban
Dan Indonesia adalah rumah besar kita bersama
Merdeka!
16 Agustus 2022
Keren pak puisinya. Membangkitkan semangat di hari kemerdakaan.