Oleh Gus Nas Jogja
Mamuju berkalang rindu
Gempa yang datang di senjakala
Menghamburkan ratap duka ke cakrawala
Mamuju mendadak bisu
Rumah-rumah bersujud serendah tanah
Doa membeku di kegetiran kalbu
Kuucap belasungkawa pada senyap tangisku
Kudekap keabadian dalam peluk tasbihku
Hanya air mata yang kukirimkan bersama bait-bait rasa sakit pada puisiku
Diam-diam kuseruput hikmah dari cangkir musibah yang mendidih dalam pahit kopiku
18 Januari 2021