
Oleh Noor Shofiyati
Guru MTs Negeri 9 Bantul
Suyanto.id–Pendidikan memegang peran penting dalam setiap lini kehidupan. Berbagai permasalahan kehidupan yang muncul tak lepas dari pendidikan. Seperti saat ini, dunia tengah dilanda pandemi Covid-19 yang mana ada pembatasan jarak untuk tidak berdekatan ataupun berkerumun, termasuk di lembaga pendidikan (baca: sekolah). Pembelajaran pun harus dilakukan secara jarak jauh agar anak-anak tidak kehilangan haknya dalam memeroleh pendidikan dan pembelajaran.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebenarnya tidak menjadi masalah karena di era digital apapun dapat diakses secara cepat. Pendidikan dan pembelajaran tidak lagi mengenal batas ruang dan waktu. Keduanya dapat berlangsung di mana pun dan dalam bentuk apapun, bergantung siapa yang akan menyampaikan serta bagaimana mengemas pendidikan dan pembelajaran tersebut. Kepiawaian memanfaatkan kecanggihan teknologi dan produk digital lainnya menjadi sangat penting. Kreativitas dan inovasi pun menjadi sebuah tuntutan agar semua aktivitas di dunia pendidikan berjalan lancar dan nyaman.
Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan memegang peran di garda terdepan. Keprofesionalannya diuji, mampukah guru memainkan peran terbaik dalam pendidikan dan pembelajaran di masa pandemi Covid-19? Dapatkah guru memunculkan kreativitas dan inovasi untuk melakukan pembelajaran menyenangkan? Lajunya perkembangan teknologi informasi sesungguhnya sangat membantu guru dalam melakukan pembelajaran. Berbagai media, aplikasi, dan konten dapat dengan mudah diakses, dipelajari, dan digunakan dalam pembelajaran.
Adanya pandemi Covid-19 ini menuntut guru untuk melakukan pembelajaran secara kreatif dan inovatif agar siswa tetap merasa senang belajar bersamanya karena sebagian besar pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) atau lebih dikenal dengan Belajar dari Rumah (BDR). Konsep merdeka belajar yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pun menjadi suatu keniscayaan untuk diterapkan sehingga guru harus pandai memilih metode dan media yang akan digunakannya dalam pembelajaran.
Di masa pandemi Covid-19, membelajarkan matematika tentu tak semudah seperti saat pembelajaran tatap muka. Siswa belum tentu memahami konsep jika guru hanya memberikan materi dalam bentuk file Word yang di-share melalui grup WattshApp (WA). Perlu adanya penjelasan yang lebih detail tentang materi yang akan dipelajari. Belum lagi jika ada masalah dengan kepemilikan hp atau kuota paket data, karena latar belakang siswa cukup bervariasi. Pemberian penjelasan melalui video yang dishare di grup WA juga menimbulkan permasalahan tersendiri. Video yang harus selalu didownload juga akan memenuhi space handphone. Padahal, tidak hanya satu mata pelajaran yang dipelajari.
Mengutip apa yang disampaikan oleh Kasubdit Bina GTK MI-MTs Kemenag RI, Dr. Ainurrofiq Dawam, M.A., saat menjadi narasumber di webinar bertajuk Peningkatan Kompetensi dan Kinerja Guru di Era New Normal, yaitu tentang bagaimana guru berperan di era new normal. Menurutnya ada enam hal yang dapat menopang guru agar dapat berperan optimal dalam pembelajaran di era pandemi ini, yaitu ICT, update keilmuan, mastery learning, laboratorium, riset, serta kolaborasi. Guru tidak boleh hanya memberikan tugas dalam bentuk soal-soal ke siswa tetapi lebih dari itu sebagai fasilitator agar siswa paham materi, serta yang tidak kalah pentingnya adalah menjalankan perannya sebagai peneliti.
Dalam pengamatan penulis, sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran sulit dan membosankan. Terlebih lagi jika pembelajarannnya dilakukan secara online. Oleh karena itu, guru hendaknya pandai memilih penggunaan media yang pas agar siswa tidak merasa bosan dan malas belajar. Penggunaan Google Sites terintegrasi dapat menjadi salah satu pilihan. Kemampuannya menyimpan dokumen yang relatif besar, aman, dan murah sangat membantu guru untuk menjadikan Google Sites sebagai media pembelajaran. Dalam Google Sites guru dapat menyampaikan silabus, menggunggah materi, memberikan tutorial melalui video atau YouTube tentang cara mengerjakan soal, memberikan latihan soal melalui Google Form, memberikan penilaian, memberikan pengetahuan tambahan terkait matematika, ataupun mengunggah foto-foto siswa saat pembelajaran. Penggunaan Google Sites ini sangat efektif dan cukup menarik bagi siswa. Tidak hanya guru dan siswa yang dapat melihat aktivitas pembelajaran. Tetapi orang tua pun dapat masuk dan melihat aktivitas belajar anaknya di Google Sites.
Penulis telah mengimplementasikannya dalam pembelajaran matematika di kelas VIII semester 1 saat PJJ di masa pandemi Covid-19 ini. Melalui Google Sites ini, guru juga dapat menggunggah video pembelajaran hasil karyanya sendiri. Google Dites dapat diakses melalui browser Internet Explorer, Mozila FireFox, Chrome (baik melalui PC computer, Android, atau IOS iPhone). Pada tahap implementasi ini media Google Sites digunakan secara terintegrasi dengan media lain seperti WatshApp, Google Classroom, Google Form, Whiteboardfox.com, dan lainnya. Tujuannya adalah agar semua siswa dapat terfasilitasi dalam mengikuti pembelajaran.
Dari hasil respon siswa saat diberikan link Google Form refleksi pembelajaran terlihat bahwa siswa relatif merasa senang dan paham dalam mengikuti pembelajaran karena tampilan Google Sites yang relatif menarik dengan banyak fitur dan dapat menampilkan foto-foto siswa di dalamnya. Siswa juga merasa nyaman karena pembelajaran lebih bervariasi, tidak monoton. Pembelajaran matematika pun lebih mengasyikkan.
Google Sites ini adalah salah satu dari sekian banyak media pembelajaran yang dapat digunakan saat PJJ di masa pandemi Covid-19. Penggunaan media yang tepat pada hakikatnya adalah sebagai ikhtiar untuk membantu siswa–dengan semua potensi dan keunikan yang dimilikinya–dalam memahami materi pelajaran. Kuncinya terletak pada guru. Guru hebat adalah guru yang mampu membuat siswa merasa nyaman belajar bersamanya, mampu menjadi inspirator dan motivator agar siswa tetap semangat belajar dengan segala keterbatasan yang ada. Mari berupaya menjadi guru hebat untuk masa depan anak didik yang lebih baik. (*)
Mantul sukses Bund
Jazakillah khairan telah berbagi inspirasi, barakallah Aamiin