
Oleh LinLin
Tampan rupawan memancarkan kewibawaan
Hijau sejuk hamparan pepohonan
Tergulung asap putih bagai salju di atas awan
Terbalut lembut kabut menawan
Edelwis mekar terikat dalam untai
Bunga-bunga pinus cantik melambai
Ranting-ranting cemara jatuh tergerai
Bertahan hidup menghias lereng dan ngarai
Dihantam petir menangkap badai
Kokoh berdiri mencengkeram negeri
Berdamai dengan kaki para pendaki
Berjajar lima sungai besar melingkar
Memagar panjang menjalar
Megah menjulang menembus cakrawala
Pancarkan merah cahaya lava
Pijar meleleh menghantarkan abu dan bara
Menggeliat bangkit mengingatkan tanda
Dibalik punggungmu menyembul rona mentari
Remang rembulan berganti di malam hari
Kicau burung merdu bagai suara bidadari
Menambah syahdu panorama merapi
Merapi… dua pribadi
Gelisah jelajah kini tlah kembali
Memecah ketenangan berekspresi
Merajut asa menggapai mimpi
Dalam kehidupan yang hakiki
Sejengkal tanah sepenggal kisah
Duaribu sepuluh membuat resah
Gemuruh bumi dan lantai mengiris nyali
Gelegar genting dan jendela menguras energi
Gegap gempita sulvatara mendera
Meluluh lantakkan mayapada
Menghancurkan gedung, flora, dan fauna
Menebas ternak dan manusia
Melempar batu besar menyala
Benteng beton kau terjang porak poranda
Jeruji besi tak membuatmu jera
Radius limabelas kilometer terbakar rata
Menelan korban beribu jiwa
Merapi tak pernah ingkar janji
Duaribu duapuluh tubuhmu bergetar kembali
Seperti tertulis dalam buku sakti
Catatan seismograf tergores tintamu pasti
Jejak langkahmu terbaca data
Keramahanmu akan datang
Gemuruh isi perutmu akan tertuang
Gejala alam kau kabarkan
Pada langit kau semburkan
Pada sungai kau alirkan
Pada bumi kau limpahkan
Pada warga kau muntahkan
Edisi Rekam Jejak Merapi
Oktober – 2010 – 2021 – Maret