
Oleh Gus Nas Jogja
Duka mendaki di pelupuk mata
Berdesing ribuan peluru dalam sajakku
Aku menari di langit mantra
Menjeritkan puisi pada bening buluh perindu
Inikah titik-temu awal dan akhir itu?
Moscow membisu
Ukraina menatap kelu
Ribuan peluru berdesing dalam doaku
Bertanya luka
Betapa licin jalan cinta
Itulah kenapa kemanusiaan mengucap hampa
Di malam kudus yang tandus
Ukraina menggelar orkestra
Menitipkan duka pada lebam rindu rakyat Palestina
Awal Ramadan 1443 Hijrah