
Dr. Heru Nurcahyo, M.Kes.
Dosen Jurdik Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Suyanto.id–Seiring merebaknya Covid-19, semakin sering pula disebut-sebut peran probiotik dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksius tersebut. Peran probiotik bukan sebagai obat atau vaksin, melainkan sebagai suplemen makanan atau minuman. Daya tahan tubuh berbeda dengan kekebalan tubuh, kalau daya tahan terkait dengan kesehatan tubuh secara umum, sedangkan kekebalan tubuh terkait dengan sistem kekebalan (immune system) yang sifatnya spesifik.
Pada awalnya, istilah probiotik diperkenalkan kepada masyarakat umum sebagai suplemen makanan atau minuman. Menurut Food and Agriculture Organization/World Health Organization (FAO/WHO) (2001), probiotik adalah organisme hidup yang mampu memberikan efek menguntungkan terhadap kesehatan hospesnya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Tidak ada efek merugikan dari probiotik ini. Probiotik merupakan jenis suplemen makanan atau minuman yang memiliki fungsi tertentu, oleh karena itu disebut juga sebagai functional food. Dalam kehidupan sehari-hari, bakteri menguntungkan sudah diperoleh sejak lahir.
Organisme mikro yang paling banyak digunakan sebagai probiotik adalah kelompok Bakteri Asam Laktat (BAL). Selain bakteri, probiotik juga dapat berasal dari virus, jamur bersel satu (yeast), dan jamur bersel banyak. Kelompok bakteri yang sering digunakan sebagai probiotik berasal dari jenis BAL yang menguntungkan (useful bacteria).
Setelah dimakan atau diminum, probiotik harus mampu hidup dan berkembang biak di dalam saluran pencernaan, khususnya di dalam usus halus, bersimbiosis dengan mikroflora usus lainnya. Selain itu, probiotik juga harus mampu menempel pada sel epitel usus, mampu membentuk koloni pada saluran pencernaan, mampu menghasilkan zat anti mikroba (bakteriosin), dan memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi inangnya. Idealnya bakteri probiotik harus memiliki sifat tahan terhadap cairan lambung dan cairan empedu dalam saluran makanan, juga harus tahan dan tetap hidup selama proses pengolahan makanan dan penyimpanan, serta mudah diaplikasikan pada produk makanan.
Bakteri asam laktat merupakan bakteri gram positif, katalase negatif, berbentuk bulat atau batang, dan memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari fermentasi glukosa. Kelompok BAL terdiri atas berbagai jenis antara lain Lactobacilli, Lactococci, Bifidobacteria, Streptococcus, Leuoconostoc, dan Lactococcus. Kelompok BAL sering digunakan sebagai kultur probiotik dalam produk-produk makanan atau minuman terfermentasi, seperti susu terfermentasi atau produk olahannya, daging terfermentasi dan buah-buahan atau sayuran terfermentasi, madu, dan habatus sauda. Beberapa contoh produk olahan susu terfermentasi antara lain kefir, yoghurt, dan Yakult.
Mekanisme kerja dan peran BAL sebagai probiotik telah dijelaskan dalam berbagai literatur, seperti mengkontrol bakteri pathogen, memacu respons imun, berkompetisi dengan toksin yang dihasilkan oleh bakteri, membantu metabolisme zat-zat makanan, memfermentasi glukosa menjadi asam laktat, mencegah pertumbuhan bakteri merugikan, serta meningkatkan kecernaan dan absorpsi zat-zat makanan.
Probiotik telah terbukti berperan menjaga keharmonisan komposisi bakteri saluran pencernaan. Selain itu, probiotik dapat juga menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan setelah pengobatan antibiotik, serta meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh. Probiotik dapat digunakan untuk mengatasi masalah kerentanan terhadap penyakit infeksi (morbiditas), menekan angka kematian (mortalitas), serta memberi efek yang baik bagi kesehatan.
Probiotik memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain memberikan efek merangsang respons sistem kekebalan tubuh, dapat menurunkan kadar kolesterol darah, meningkatkan kualitas nutrisi, dan fungsi fisiologi organ-organ tubuh.
Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai serangan penyakit infeksius, seperti penerapan biosecurity, vaksinasi, dan pemberian vitamin. Akan tetapi, hal itu belum cukup untuk menjamin daya tahan tubuh yang prima. Pemberian probiotik sebagai suplemen makanan bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh yang prima dan agar tidak mudah terserang penyakit infeksius seperti Covid-19.
Kendati demikian, strategi pengobatan penyakit dengan menggunakan antibiotik secara terus-menerus, justru kurang menguntungkan bagi tubuh. Hal ini dapat menimbulkan masalah resistensi terhadap antibiotik tersebut. Alternatif lain program pencegahan penyakit dengan peningkatan daya tahan tubuh adalah melalui berbagai program gerakan masyarakat sehat (GERMAS). (*)
Trmksh atas ilmunya Pak Drh.Herru sangat bermanfaat sekali..Sukses selalu dan salam sehat.
Mtrnwn prof Suyanto ilmuwan, juga pak drh Heru atas ilmunya ,sangat bermanfaat
Terimakasih info dan ilmunya, jadi sudah benar dong kita komsumsi yakult dan yogurt. Semoga Indonesia semakin sehat
Terima kasih untuk pengetahuan ttg probiotik yang menarik dan sangat dibutuhkan pada masa memasuki new normal saat ini guna meningkatkan imun kita.
Suwuun kawan
Ayo buat human probiotic jangan hanya satu spesies saja lactobacilus yg sudah ada ( spt yakult dll) ayo para bakar microbiologi buat human probiatic yg multi spesies untuk membantu penyempurnaan dan pembongkaran makanan dipencernaan dan tekan bakteri patogen di tubuh agat sehat indonesia🇮🇩
Menarik sekali kinerja bakteri probiotik di tubuh kita. Selama semua dalam takaran yang sesuai. Terimakasih sharing ilmunya.
Wah, minum yakult terus berarti
Terikasih informasinya jadi nambah ilmu.
Jadi seperti yakult atau yogurt bisa kita minum sbg prebiotik
Terikasih informasinya jadi nambah ilmu.
Jadi seperti yakult atau yogurt bisa kita minum sbg prebiotiky