Gus Nas Jogja
Buku membentangkan sayap-sayap ilham dalam diam dan gerakku
Menjadikan kata-kata laksana jutaan bulu yang selalu tumbuh sebagai buluh perindu
Buku membukakan ribuan jendela di langit biru
Membentangkan anak panah kesadaran pada cakrawala dan jagat semesta
Dengan ketajaman kata-kata di dalamnya acapkali kutemukan ketelanjanganku
Buku mengajakku menjelajah masa lalu dan masa depan dalam gelombang ganas lautan waktu
Buku adalah cermin bening dan buram pada gerak-gerik jejak langkahku
Sidik jari tangan kanan dan tangan kiriku
Warna-warni alif-ba-ta dalam tabularasa kanfas nafasku
Baru hari ini kuingatkan kembali
Bahwa kata pertama dari Tuhan melalui Jibril untuk Sang Nabi adalah: Bacalah!
Sudah limabelas abad lamanya firman indah itu melintasi ruang dan waktu
Tapi bebal dan dungu tak kunjung berlalu
Tuhanku,
Pedang tajam firmanMu telah membelah tempurung kejumudanku
Jutaan berhala pada tengkorak kepalaku pecah mengucurkan pahit empedu
Kini aku merdeka memeluk dan merangkul mesra seluruh cakrawala
Aku merdeka memasuki mihrab rahasia para pujangga
Menjelajah marwah di perpustakaan para dewa
Berbantal buku berkasur buku berselimut buku menjadikan tidurku menenggak ilmu
Bacalah!
Gus Nas Jogja, 17 Mei 2020
Gus Nas Jogja atau H. M. Nasruddin Anshoriy adalah Pengasuh Padepokan Desa Kebangsaan Ilmu Giri, Imogiri.