
Oleh Gus Nas Jogja
Aku ingin hidup sederhana
Sesederhana bumi mengajarkan padaku hidup bersahaja
Tanpa dendam dan sakit hati
Saat kencing dan ludah mengguyur raut wajahnya
Bahkan kotoran dan tinja menjadi pupuk
Menjelma rabuk
Menumbuhkan pohon-pohon rimbun penuh pesona
Memekarkan mawar
Memutihkan kelopak melati
Menyemaikan kuntum-kuntum cinta
Berguru pada bumi
Berguna bagi semesta
Adalah partitur peradaban agar hidup tak jadi percuma
Jika saja chainsaw bisa bersaksi di hutan Borneo
Jika saja cantrang dan pukat hela bisa bicara di lautan Indonesia
Maka rakus dan tamak manusia telah merusak segalanya
Siang ini kupu-kupu tak lagi berkepak sayapnya
Pada sajak-sajak rinduku
Malam ini kunang-kunang tak kunjung gemerlap
Dalam syair-syair cintaku
Yang tersisa hanya dosa
Salam bagi bumi kutasbihkan dalam puisi
Bait-bait rasa bersalah
Seloka rasa berdosa
Syair kesadaran untuk siap berubah
Kusujudkan kening ke bumi
Untuk mengetuk langit
Kugali mata air di langit
Agar mengucur rahmat ke bumi
Kupeluk langit dan bumi untuk mencerahkan imanku
Tak elok merapikan dusta
Tak pantas menertibkan dosa
Di rahim bumi topeng manusia akan dibuka
Segala aib akan lantang bicara
5 Juni 2021
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia