Oleh Siti Nur Rohmah
senyap
menyusuri dinginnya tanah
di antara batu penanda
termangu aku
di depan gundukan baru
goyah kaki tak kuasa berdiri
tubuhku limbung dibelai angin pagi
serasa diri di lubang sempit
kelu lidah tak kuasa berkata
mengenang belahan jiwa di alam barzakh
berharap ia tertulis dalam ‘illiyyin
Bantul, 7 Mei 2022
Puisinya bagus dan penuh makna pak